Program Guru Penggerak untuk Menghadapi Tantangan Pendidikan

program guru penggerak

PUSTAKAGURU.ID – Dalam rangka menjalankan program merdeka belajar yang efektif dan menarik bagi siswa, terdapat sejumlah 50.000 guru penggerak tersebar di seluruh Indonesia. Menteri  Kemendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim menyampaikan langsung bahwa mereka akan menjadi generasi pemimpin pembelajaran.

Beliau juga menambahkan bahwa 50.000 guru penggerak tersebut siap mengemban amanah sebagai kepala sekolah dan pengawas yang memiliki jiwa kepemimpinan dan dedikasi. Demi lancarnya mekanisme di lapangan, hal tersebut juga membutuhkan dukungan dari kepala dinas setempat. 

Nadiem menyampaikan hal tersebut melalui acara puncak peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 yang bertemakan “Serentak Berinovasi wujudkan Merdeka Belajar” di JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (26/11/2022).

Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi – Nadiem Makarim

Pada kesempatan itu pula Nadiem mengungkapkan bahwa program Guru Penggerak merupakan pembuka babak baru di pendidikan Indonesia. Adanya kurikulum merdeka memungkinkan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi para guru untuk mengembangkan aktivitas pembelajaran. Hal tersebut bermanfaat untuk membentuk suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Tidak hanya itu, Kemendikbud Ristek juga telah menyediakan platform merdeka belajar dimana lebih dari 1,6 juta guru di seluruh Indonesia dapat saling berbagi dan belajar antar satu sama lain.

Baca juga: Peran Penting Digitalisasi dalam Pendidikan

“Semua ini pastinya berkat gotong royong kita semua . atas bakat dan keberanian ibu dan bapak guru dalam berkarya dan berinovasi lah mulai dari sekarang karena merdeka belajar bisa menjadi sebuah gerakan yang menyongsong pendidikan,” jelasnya.

Selama 3 tahun pelaksanaan merdeka belajar, Nadiem berharap peran dan manfaat guru dapat lebih berkembang untuk proses pembelajaran, baik bagi siswa, guru, dan instansi sekolah di seluruh Indonesia. Keberanian untuk inovasi juga menjadi penunjang dan bekal meraih capaian yang lebih baik di masa depan.

Melalui momentum peringatan Hari Guru Nasional, Nadiem menyampaikan rasa terima kasih kepada semua guru untuk semangat dan dedikasinya dalam mendidik siswa Indonesia. Keterlibatan seluruh pihak untuk tetap kompak dan inovatif juga mendukung untuk mensukseskan merdeka belajar.

Apa Kata Guru tentang Program Guru Penggerak Merdeka Belajar?

Pada kesempatan yang sama, sejumlah guru juga menyampaikan pendapatnya terkait pelaksanaan merdeka belajar. Adria Taraungan selaku kepala sekolah SD Katolik Santo Theodorus Peret Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara menyampaikan bahwa kurikulum merdeka belajar memberinya motivasi dan dorongan untuk lebih aktif dan inovatif.

Baca juga: Implementasi Etika Pancasila sebagai Upaya Mencegah Korupsi

Pasalnya, kurikulum tersebut membuka ruang bagi siswa untuk lebih aktif dalam berekspresi dan menemukan cara belajar yang disukai. Adria menyampaikan bahwa mereka tidak mengenal kata menyerah atau putus asa. Adanya elemen kolaborasi dalam merdeka belajar mengajarkan mereka untuk membuka wawasan seluas-luasnya dalam mengembangkan mutu pendidikan di wilayah 3T.

Sementara itu, Albertus Bambang selaku Guru SMA YPPK Seminari Petrus Van Diepen, Kabupaten Sorong mengungkapkan bahwa kurikulum merdeka belajar lebih efektif. Hal tersebut mendorong peran dan guru dan siswa dalam aktivitas pembelajaran.

Bagi Albertus, sejumlah pelatihan terkait kurikulum merdeka belajar telah membekali para guru untuk lebih fleksibel. Penerapannya, seperti lebih aktif dalam berinovasi, berkreasi, dan mendidik siswanya, khususnya untuk daerah pedalaman Papua Barat. 

Hal tersebut seiring dengan pernyataan Nadiem bahwa guru memang seharusnya mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswanya. Hal tersebut tentu membutuhkan sikap dan sifat inovatif dan kreatif.

Nadiem juga menambahkan bahwa suasana belajar yang menyenangkan menjadi  faktor sangat penting. Hal tersebut mendukung untuk membentuk pembelajaran efektif dan bermakna signifikan untuk kemajuan pendidikan Indonesia. 

Membentuk pembelajaran sepanjang hayat bukan hanya tentang menghafal materi namun bagaimana siswa bisa mencintai aktivitas pembelajarannya. Oleh karena itu harus ada suasana belajar yang menyenangkan.

Baca juga: Isu dan Tren Pendidikan Tahun 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *