PUSTAKAGURU.ID – Pendidikan merupakan faktor penting dalam suatu negara. Pendidikan menjadi aspek tak tergantikan dalam membangun sumber daya manusia yang berkompeten, memiliki wawasan yang luas dan perilaku yang baik. Bahkan kualitas pendidikan menjadi salah satu indikator penting kemajuan suatu negara. Kualitas pendidikan yang baik akan membentuk sumber daya manusia yang baik.
Berdasarkan data New Jersey Minority Educational Development (2022) melalui Global Education Report daftar negara dengan kualitas pendidikan atau sistem pendidikan terbaik adalah oleh Amerika Serikat, Britania Raya, Finlandia, Jerman, Singapura.
Berdasarkan data tersebut negara-negara dengan sistem pendidikan terbaik berasalah dari negara-negara maju di dunia. Hal tersebut menunjukkan bagaimana kualitas atau sistem pendidikan yang baik juga berdampak pada kemajuan suatu negara. Sebagai sebuah hak yang nyata dan hakiki, pengaturan mengenai hak atas pendidikan termuat dalam Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945 dan tercermin pada Pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen Keempat.
Berlandaskan regulasi tersebut, salah satu tujuan dari pembentukan negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan kehidupan bangsa dan bernegara akan tercapai melalui pelaksanaan suatu pendidikan yang terintegrasi dan sesuai dengan kebutuhan warga negara. Bahkan Tujuan Pendidikan Nasional tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 1 Ayat 2.
Baca juga: Mengenal Sekolah Unggulan, Hadirkan Layanan Terbaik bagi Peserta Didiknya
Terciptanya kualitas pendidikan yang baik tergantung oleh berbagai faktor, baik eksternal dan internal. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi yaitu penerapan kurikulum dalam suatu penyelenggaraan pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 kurikulum merupakan seperangkat rencana dan sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar dan cara sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.
Di Indonesia penerapan kurikulum mengalami banyak pergantian sesuai dengan perkembangan zaman dan dinamika kebutuhan pendidikan yang ada. Beberapa kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia antara lain Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Kurikulum 1994, Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, Kurikulum 2013, dan yang terbaru yaitu Kurikulum Merdeka.
Mengutip laman ditpsd.kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam sehingga konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Mengutip dari laman kemdikbud.go.id penerapan Kurikulum Merdeka menjadi jawaban untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia. Salah satunya yaitu dalam aspek literasi, learning loss dalam aspek literasi setara dengan 6 bulan belajar. Sedangkan untuk numerasi learning loss setara dengan 5 bulan belajar. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyebutkan beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka.
Salah satunya yaitu lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Dalam rangka mendukung penerapan Kurikulum Merdeka, Pemerintah menyediakan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah dan dinas pendidikan. Salah satu instrument pendukung tersebut berupa platform Merdeka Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi untuk manjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Platform Merdeka Mengajar berfungsi untuk menunjang penerapan Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi dan pemahaman dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
Baca juga: Peranan Sekolah Berbasis Islam Terpadu dalam Menerapkan Nilai Religius Siswa di Sekolah
Berdasarkan laman pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id terdapat beberapa menu yang dikelompokkan berdasarkan manfaatnya antara lain Belajar Kurikulum Merdeka, Kegiatan Belajar Mengajar, Pengembangan Diri dan Mencari Berbagi Inspirasi.
Pada bagian Belajar Kurikulum Merdeka, pengguna dapat menemukan menu tentang Kurikulum Merdeka, yang berisi informasi pengenalan prinsip dasar dan konsep pembelajaran paradigma baru yang berpusat pada murid, serta informasi penerapan kurikulum dengan mempelajari Profil Pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.
Kemudian pengguna juga dapat mengakses pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka, yang berisi kumpulan materi tentang Kurikulum Merdeka yang bisa pelajari secara mandiri melalui Pelatihan Mandiri. Pada bagian Kegiatan Belajar Mengajar, pengguna dapat mengakses menu Asesmen Murid, yang berisi kumpulan paket soal asesmen diagnostik berdasarkan fase dan mata pelajaran tertentu.
Perangkat Ajar, yang memuat berbagai materi pengajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti bahan ajar, modul ajar, modul projek, atau buku teks. Pada bagian Pengembangan Diri, pengguna dapat mengakses menu; Pelatihan Mandiri, yang memuat berbagai materi pelatihan secara singkat dan jelas.
Menu Komunitas, yang berisi berbagai macam komunitas belajar di seluruhIndonesia. Pada bagian Mencari dan Berbagi Inspirasi pengguna dapat mengakses menu Video Inspirasi, yang berisi kumpulan video inspiratif. Konten tersebut bersumber dari Kemendikbudristek dan para ahli, sebagai referensi untuk meningkatkan kompetensi guru.
Menu Bukti Karya, yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi karya pengguna untuk menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai. Kumpulan Konten Unggulan, yang berisi konten-konten yang bisa menginspirasi pengguna. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek Platform Merdeka Mengajar telah menjangkau hingga daerah 3T, Platform Merdeka Mengajar turut membantu mendorong Kualitas Guru Indonesia.
Laporan dari Pusdatin menyatakan bahwa terdapat 100.000 akun belajar.id dari daerah 3T yang telah teraktivasi. Sebanayak 29.000 tenaga pengajar telah mengakses Platform Merdeka Mengajar. Kemudian sebanyak 20.000 tenaga pengajar telah menggunakan lima menu utama pada Platform Merdeka Mengajar.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Platform Merdeka Mengajar dapat menjadi Katalisator Transformasi Pendidikan di Indonesia. Menyelesaikan masalah-masalah pendidikan di Indonesia dengan lebih cepat, terstruktur dan terukur. Merujuk pada data Kemdikbud per Oktober 2022 sebanyak 1,6 juta lebih total unduh aplikasi Merdeka Mengajar. Rinciannya adalah 2,7 juta total pengguna aktif gabungan dari aplikasi dan website. Sejumlah 312 ribu lebih guru mengunduh perangkat ajar dan 1000 lebih komunitas guru. Selain itu, 51 ribu lebih bukti karya dibagikan dan 55 ribu lebih konten tersedia di dalam platform.
Budiarti (2022) dalam “Merdeka Mengajar Platform as a support for the Quality of Mathematics Learning in East Java” menyatakan bahwa penggunaan platform ini sangat bermanfaat. Platform tersebut membantu para guru dalam megembangkan potensi diri untuk menginspirasi dan mengajar lebih baik.
Oleh karena itu, menurut Suarni (2022) penggunaan kurikulum dan Platform Merdeka Mengajar sesuai dengan tujuan Negara Indonesia. Sehingga transformasi pendidikan Indonesia yang lebih baik dapat cepat terwujud.
Baca juga: Berminat Menjadi Guru Penggerak? Yuk Cek Berbagai Manfaatnya.