Dalam era digital yang sedang kita alami saat ini, peran bahasa dalam interaksi sosial telah mengalami transformasi yang signifikan. Perkembangan teknologi, seperti internet, media sosial, dan aplikasi pesan instan, telah membawa perubahan fundamental dalam cara kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini mempengaruhi tidak hanya gaya
komunikasi, tetapi juga norma-norma sosial, etika, dan cara kita memahami dunia sekitar. Perbedaan bahasa dalam interaksi sosial antara era digital dan era sebelumnya sangat signifikan, terutama karena dampak teknologi informasi dan komunikasi yang mempengaruhi cara kita berkomunikasi, menyampaikan pesan, dan memahami informasi. Misalnya dari gaya dan bentuk bahasa yang berubah, terciptanya penggunaan singkatan dan slang, serta multimodalitas dan konten visual.
Baca Juga : Bahasa dan Pembentukan Identitas Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Pertama-tama, mari kita bahas manfaat dari perkembangan bahasa dalam interaksi sosial di era digital. Salah satu manfaat utama adalah globalisasi komunikasi. Internet dan media sosial memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan orang dari berbagai belahan dunia tanpa batasan waktu dan ruang. Hal ini memungkinkan pertukaran ide, budaya, dan pengalaman antarindividu dari latar belakang yang berbeda. Bahasa menjadi jembatan yang memfasilitasi dialog antarbudaya, memperluas wawasan, dan meningkatkan toleransi terhadap keanekaragaman.
Selain itu, bahasa dalam era digital juga memungkinkan terciptanya ruang publik virtual yang memberdayakan individu untuk menyuarakan pendapat mereka. Media sosial, blog, dan platform diskusi online adalah wadah di mana orang dapat membagikan opini, kekhawatiran, dan ide-ide mereka. Hal ini mendorong partisipasi aktif dalam diskusi sosial dan politik, membangun kesadaran publik, dan membentuk masyarakat yang lebih berpengaruh. Namun, di balik manfaat-manfaat ini, terdapat pula tantangan besar terkait bahasa dalam interaksi sosial di era digital. Pertama-tama, bahasa menjadi lebih cair dan terkadang
ambigu. Penggunaan singkatan, emotikon, slang, dan gaya bahasa yang lebih informal mengubah cara kita mengekspresikan diri dan memahami pesan orang lain. Terkadang, hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mempengaruhi kualitas komunikasi.
Kemudian, maraknya penyebaran informasi palsu atau hoaks di platform online juga menjadi tantangan serius. Banyak orang yang dengan mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak benar karena keterbatasan pengetahuan atau kurangnya kritisisme terhadap informasi yang diterima. Bahasa yang digunakan untuk menyebarkan hoaks seringkali sangat persuasif dan mengelabui, sehingga masyarakat harus bijak dan kritis dalam memilah informasi yang benar. Tidak hanya itu, bahasa dalam interaksi sosial di era digital juga menghadapi ancaman terkait dengan privasi dan keamanan. Penggunaan data pribadi dan penyebaran informasi sensitif menjadi isu serius. Pengguna harus waspada terhadap risiko pencurian identitas, penipuan, dan penyalahgunaan informasi pribadi yang dapat merugikan individu secara finansial dan emosional.
Selain itu, bahasa di dunia digital dapat menjadi alat untuk menyebarkan kebencian dan mengintensifkan konflik. Banyak kasus pelecehan, penghinaan, dan diskriminasi yang terjadi di dunia maya. Anonimitas yang diberikan oleh internet seringkali memicu perilaku agresif dan tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempromosikan etika berkomunikasi dan membangun budaya yang menghormati perbedaan. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, edukasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan bahasa yang baik dan bertanggung jawab sangatlah krusial. Penggunaan bahasa yang benar, sopan, dan bijak dalam interaksi sosial online akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih positif dan membangun hubungan yang lebih baik antarindividu.
Selain itu, perusahaan teknologi dan penyedia platform digital juga memiliki peran besar dalam mengatasi tantangan ini. Mereka harus bertanggung jawab atas keamanan dan privasi pengguna, serta mengambil tindakan untuk mengidentifikasi dan menghapus konten yang bersifat negatif atau berbahaya bagi khalayak. Dalam kesimpulannya, bahasa dalam interaksi sosial di era digital memiliki dampak yang signifikan terhadap cara kita berkomunikasi dan memahami dunia. Manfaat globalisasi komunikasi, ruang publik virtual, dan partisipasi publik harus dimaksimalkan, sementara tantangan seperti bahasa yang cair, hoax, privasi, dan keamanan harus ditangani dengan bijak. Edukasi dan kesadaran pada masyarakat, serta peran aktif penyedia platform digital, akan membantu membangun lingkungan online yang sehat, beradab, dan bermanfaat bagi semua.
Penulis : Laras Ayu Prastika Putri Andika
Editing : Pustakaguru.id Official Tim
Pict Source : https://pustakaguru.id/bahasa-dan-pembentukan-identitas-sosial-dalam-masyarakat-multikultural/