Daun-daun yang sedang terluka
telah gugur ke bumi
—waktu tak lagi panjang
di ujung percakapan
di hari yang hampir tuntas.
Dalam lelah—setahun silam bersama
tak hentinya melambai
sambil berdendang
menuju tepi musim
sudah waktunya
untuk menyimpan kata-kata
di rahim bumi paling mulia.
Dan aku—diam memujimu
dengan segenap hati
—yang berlabuh di setiap jelajah
seperti debu-debu sedang dicumbu deru angin
bersemayam di dada—rumah segala penghayatan.
Atambua, Agustus 2024
Penulis : Silivester Kiik (SMAN 1 Atambua)
Editor : Pustakaguru.id