Mengenal Metode Al-Istijabah Jasadiyah Kulliyyah dalam Pembelajaran Bahasa Arab

PUSTAKAGURU.ID – Suasana pembelajaran yang menyenangkan, kondusif, aktif, dan efektif merupakan salah penentu keberhasilan siswa serta dapat menjadikan siswa lebih senang dan bersemangat dalam belajar. Agar pembelajaran lebih efektif dan efisien maka diperlukan adanya metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran.

Baca juga : Bolehkah PPPK mendaftar CPNS? Berikut Penjelasan BKN.

Guru mempunyai peran penting untuk merancang metode pembelajaran tertentu yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.Dalam hal ini penulis memberikan penjelasan terkait metode pembelajaran dalam mempelajari bahasa arab berupa metode Al-Istijabah Jasadiyah Kulliyyah, atau yang dikenal dalam sebagai Total Physical Response (TPR). Metode ini merupakan pendekatan pembelajaran bahasa yang melibatkan respons fisik dalam proses belajar, dimana pertama kali dikembangkan oleh Profesor James Asher pada tahun 1960-an dengan asumsi bahwa bahasa dipelajari lebih efektif ketika siswa merespons secara fisik terhadap instruksi verbal. Asher mengamati bahwa anak-anak kecil belajar bahasa ibu mereka dengan melakukan gerakan fisik sebelum mereka mulai berbicara. Sehingga, implementasi dari metode ini lebih menekankan pentingnya keterlibatan fisik dalam memahami bahasa.

Adapun implementasi metode pembelajaran ini apabila diterapkan dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, ternyata metode TPR sangat relevan terutama bagi pemula yang belum memiliki dasar dalam bahasa tersebut. Hal ini dikarenakan Guru akan memberikan perintah dalam bahasa Arab, dan siswa akan merespons dengan melakukan tindakan fisik yang sesuai dengan perintah tersebut. Contohnya saja yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari yakni, jika guru mengatakan “qum” yang berarti “bberdirilah, siswa akan berdiri. Begitu pula jika guru mengatakan “ijlis” yang berarti “duduklah”, siswa akan merespons dengan duduk. Dengan begitu metode ini pastinya melibatkan tubuh, siswa tidak hanya mendengarkan dan memahami kata-kata, tetapi mereka juga merespons secara langsung, yang membantu menghubungkan makna kata dengan tindakan.

Dari penggunaan metode yang telah dijelaskan ternyata perlu di implementasikan dalam setiap pembelajaran bahasa arab khususnya di Indonesia, mengingat bahasa Arab sering dianggap sebagai bahasa yang sulit dipelajari oleh banyak siswa. Meskipun di dalamnya masih terdapat berbagai tantangan belajar bahasa Arab di negara ini umumnya berkisar pada penguasaan tata bahasa dan kosakata yang kompleks. Dengan begitu, adanya implementasi metode TPR ini pastinya dapat menawarkan solusi yang menarik karena siswa tidak hanya menghafal kata-kata secara pasif tetapi juga berinteraksi dengan bahasa melalui pengalaman fisik yang nyata.

Selain itu, metode TPR juga terbukti efektif dalam meningkatkan retensi memori siswa. Karena siswa menghubungkan kata dengan tindakan, mereka lebih mudah mengingat kosakata dan struktur kalimat. Proses ini juga membantu menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam menggunakan bahasa secara aktif. Dalam jangka panjang, metode ini dapat membantu siswa untuk berbicara lebih lancar dan memahami bahasa dengan lebih baik karena mereka telah membangun asosiasi kuat antara kata dan tindakan.

Guru memainkan peran penting dalam keberhasilan metode ini. Mereka bertindak sebagai pemimpin yang mengarahkan kegiatan pembelajaran, memberikan instruksi yang jelas, dan memastikan bahwa siswa mengikuti dengan benar. Metode ini juga membutuhkan kreativitas dari guru untuk menggabungkan aktivitas fisik dengan materi pelajaran yang diajarkan. Guru dapat membuat variasi perintah dan kegiatan yang berkaitan dengan situasi sehari-hari, sehingga siswa merasa lebih terlibat dan termotivasi untuk belajar. Dalam hal ini penerapan metode pembelajaran ini apabila secara maksimal di implementasikan di Indonesia termasuk di beberapa lembaga pendidikan maka hasilnya cukup menjanjikan, dengan banyak siswa menunjukkan peningkatan dalam pemahaman dan kemampuan berbicara bahasa Arab. Terlebih lagi metode ini memberikan suasana belajar yang lebih dinamis dan mengurangi kejenuhan dalam kelas, karena siswa aktif bergerak dan berpartisipasi secara langsung.

Oleh karena itu, dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa adanya metode Al-Istijabah Jasadiyah Kulliyyah atau yang disebut dengan TPR ternyata sangatlah bermanfaat karena didalamnya menawarkan pendekatan yang berbeda dan efektif dalam pembelajaran bahasa Arab. Terlebih lagi melalui kombinasi antara bahasa lisan dan aktivitas fisik, dengan demikian dapat dipastikan bahwa dengan menerapkan pembelajaran bahasa arab menggugat metode ini pastinya dapat membantu siswa mengatasi kesulitan belajar bahasa Arab dan membangun fondasi yang kuat untuk penguasaan bahasa tersebut.

 

Kontributor : Ahmad Faisal Zam Ani, Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor : Pustakaguru.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *