Peran Media Sosial dalam Perubahan Gaya Hidup dan Etika Remaja

Teknologi informasi berkembang pesat di kehidupan masyarakat Indonesia. Pada era yang serba digital ini masyarakat menganggap bahwa smartphone merupakan salah satu barang yang harus dimiliki. Dengan adanya teknologi ini, dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi apapun, menerima dan mengirim pesan atau informasi secara instan dan
cepat. Hal ini merupakan suatu keuntungan khususnya bagi remaja, contohnya dapat terlihat pada remaja yang menggunakan media sosial untuk kepuasan diri sendiri. Media sosial merupakan bentuk media komunikasi interaktif yang memungkinkan terjadinya interaksi dua arah dan umpan balik yang tidak terbatas antara ruang dan waktu. Media sosial juga dapat dikatakan sebagai interaksi sosial antar manusia dalam bertukar dan berbagi informasi, selain itu juga terdapat berbagai konten dan komunitas virtual. Penggunaan media sosial ini dapat menyebabkan sebagian besar remaja secara tidak langsung merubah pola pikir dan perilaku yang menyimpang, sehingga berdampak pada lingkungan sekitarnya.

Baca Juga : Bahasa Dalam Interaksi Sosial di Era Digital : Keterhubungan dan Tantangan

Media sosial mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan seseorang. Bagi masyarakat khususnya para remaja, media sosial sudah menjadi hal penting dalam kehidupannya. dalam media sosial siapapun dapat memalsukan identitasnya sehingga siapapun dapat berkomentar dan menyalurkan pendapatnya tanpa ada batasan, larangan, dan rasa khawatir. Pada saat inilah perubahan sosial remaja yang mulai meninggalkan perilaku sebenarnya terjadi..

Perubahan pada seorang individu khususnya remaja, sangat dipengaruhi dari aktivitas yang dilakukan dan tergantung pada pilihan remaja tersebut dalam berperilaku. Menurut Farley (1990, dalam Sztompka (2004)), perubahan sosial adalah perubahan perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu. Perubahan pada remaja sering terlihat pada aspek moral dan kebudayaan. Perubahan gaya hidup, pola pikir dan perilaku remaja tidak selamanya positif, karena dari sebagian remaja juga banyak yang terpengaruh hal yang negatif sehingga berdampak buruk. Sejauh ini faktor yang mempengaruhi gaya
hidup sebagian remaja dalam media sosial adalah postingan yang memperlihatkan gaya hidup pengguna, mulai dari penampilan hingga kegiatan yang mendukung gaya hidup di kalangan remaja.

Dalam penggunaan media sosial tentunya memiliki dampak negatif dan positif tergantung bagaimana mereka menggunakan media sosial tersebut. Dampak negatif gaya hidup dalam penggunaan media sosial contohnya seperti munculnya sifat hedonisme atau konsumtif. Sifat hedonisme ini biasa dilakukan oleh remaja yang terpengaruh dengan apa yang mereka lihat di
media sosial, memunculkan rasa FOMO (Fear of Missing Out) pada remaja tersebut. Remaja saat ini lebih mementingkan, ego dan gengsi mereka dan takut dianggap ketinggalan zaman oleh teman – temannya. Remaja ini berusia belasan tahun sehingga masih dalam pengawasan dan bimbingan orang tua. Jika mereka tidak mampu dalam segi materi untuk memenuhi keinginan mereka, biasanya remaja akan memaksakan diri dengan meminta barang atau apapun yang mereka lihat di media sosial tersebut kepada orang tuanya, hal inilah akan memunculkan masalah baru dalam keluarga. Hal ini dipengaruhi ketika melihat influencer yang memakai barang, produk kecantikan, serta tempat yang aesthetic sehingga mereka tertarik untuk mencobanya.

Kekerasan secara verbal dalam bentuk komentar di media sosial juga merupakan contoh yang buruk sehingga dapat merubah etika dan perilaku remaja. Biasanya mereka berkomentar dengan kata kasar, body shaming, hingga bullying tanpa memikirkan perasaan orang lain yang dapat mengakibatkan mental korban down sehingga menyebabkan trauma, sakit hati bahkan depresi. Komentar seperti ini terkadang dilakukan oleh remaja yang berusia belasan tahun untuk teman ataupun orang lain yang bahkan mereka tidak kenal sekalipun. Hal seperti ini merupakan perilaku remaja yang menyimpang, dan sudah tidak peduli dengan sopan santun yang ada. Tanpa disadari, perilaku seperti ini lah yang dapat merugikan dirinya sendiri tanpa melihat resiko yang akan dihadapinya.

Tidak hanya itu saja, remaja saat ini juga abai terhadap lingkungan sekitarnya, dengan adanya media sosial dan smartphone, sebagian dari mereka yang tidak peduli terhadap sopan santun ketika bertemu dengan barang maupun orang disekitarnya. Contohnya, ketika seorang remaja bertemu dengan teman, keluarga, guru, dosen atau orang yang lebih tua, mereka tidak lagi
menyapa tetapi cenderung mengabaikan, tidak hanya dengan orang, misalkan dengan sampah yang mereka lewati, mereka lebih memilih menggunakan smartphonenya untuk membuka media sosial dibandingkan harus membuang sampah tersebut.

Selain dampak negatif dalam penggunaan media sosial yang dapat mempengaruhi gaya hidup remaja, adapun dampak positifnya yaitu, remaja lebih bisa memanfaatkan media sosialnya sebagai tempat untuk self branding diri mereka sendiri. Hal ini mereka dapat memanfaatkan media sosialnya untuk membuat konten berupa foto atau video sehingga dapat mengembangan kreatifitas dalam bidang fotografi, videografi, dan editing. Dengan kemampuan yang mereka punya, jika konten – konten yang mereka buat dapat diterima dan disukai oleh masyarakat, mereka dapat menjadi influencer, youtuber, atau memanfaatkan
platform lainnya untuk menciptakan peluang finansial.

Remaja dapat memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk berbagi informasi dan edukasi kepada pengikutnya, tentang berbagai topik yang berfokus pada minat mereka, dan terlibat dalam diskusi yang mendidik. Selain itu, Media sosial dapat meningkatkan kesadaran remaja tentang isu – isu sosial yang sedang ramai seperti kesehatan mental, politik, lingkungan, dan masalah sosial lainnya. Media sosial telah membawa perubahan yang sangat signifikan dalam gaya hidup remaja, tergantung bagaimana remaja tersebut memanfaatkan media sosial. Penggunaan media sosial membawa dampak positif dan negatif. Dampak negatif media sosial pada remaja ketika remaja tersebut telah mempunyai sifat hedonisme dan FOMO sehingga lebih memikirkan ego dan gengsinya agar terlihat keren di media sosial, selain itu juga etika dengan lingkungan sekitarnya, dalam bentuk komentar maupun pun perilaku dalam kehidupan sehari – hari. Dampak positifnya, ketika remaja memanfaatkan media sosial dengan baik, dapat menghasilkan keuntungan bagi remaja tersebut dengan menunjukan bakat maupun usahanya dalam media sosial. Jadi, remaja harus berhati – hati dalam menggunakan media sosial,
apalagi di era yang serba modern. Penggunaan media sosial dengan bijak dapat membuat remaja tersebut terhindar dari kejahatan di media sosial.

Penulis : Dhyane Permata Widodo

Editing : Pustakaguru.id Official Tim

Pict Source : https://fisip.umsu.ac.id/2023/07/22/peran-media-sosial-dalam-dunia-politik/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *