Latar Belakang
Kelompok generasi bermunculan di dunia kerja seputar sumber daya manusia. Penelitian terkait perbedaan generasi pertama kali dilakukan oleh Manheim (Budiati, 2018). Menurutnya generasi adalah suatu struktur sosial yang didalamnya terdapat sekelompok orang yang seumuran, mempunyai pengalaman sejarah yang sama (Budiati, 2018). Kebiasaan setiap generasi pun mempunyai ciri khasnya masing-masing tergantung zamannya. Howe dan Strauss (Zorn, 2017) mendefinisikan generasi Milenial sebagai generasi yang kaya, lebih berpendidikan, beragam etnis, dan fokus pada kerja sama tim, prestasi, kesederhanaan, dan perilaku yang baik. Milenial memiliki kemampuan bawaan untuk melek teknologi, seperti kemampuan melakukan banyak tugas saat menggunakan perangkat digital.
Menurut pendapat umum, keunggulan Generasi Z adalah pemahaman mereka yang mendalam terhadap teknologi. Memang sejak lahir ia sudah terpapar gadget (Zorn, 2017). Generasi Z mencakup orang-orang yang lahir antara tahun 1995 dan 2010. Mereka disebut sebagai penduduk asli digital (digital native) karena mereka sudah mengenal Internet dan telepon seluler sejak usia dini (Francis & Hoefel, 2018). Generasi milenial menunjukkan karakteristik unik berdasarkan kondisi regional dan sosial ekonomi. Salah satu karakteristik utama generasi Milenial adalah meningkatnya penggunaan dan keakraban mereka dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. Generasi ini dicirikan oleh kreativitas dan informasi, semangat dan produktivitas yang sejalan dengan kemajuan teknologi. Sedangkan generasi Z ada yang lahir setelah generasi Milenial, mereka lahir antara tahun 2001 hingga 2010. Generasi Z atau digital native lahir di dunia digital dengan teknologi yang lengkap seperti personal computer (PC), handphone, game. perangkat dan Internet. Mereka menghabiskan waktu luangnya dengan menjelajahi web, lebih memilih berdiam diri di dalam rumah dan bermain online daripada bermain di luar ruangan (Qurniawati & Nurohman, 2018).
Baca Juga : Peran Media Sosial Dalam Perubahan Gaya Hidup dan Etika Remaja
Perubahan Perilaku Milenial dan Gen Z di Era Digital
Perilaku adalah tindakan atau tindakan atau perkataan seseorang yang dapat diamati, digambarkan dan direkam oleh orang lain atau orang yang melakukannya (Arifin, 2015). Komunikasi merupakan hal yang penting bagi manusia, bahkan kualitas hidup masyarakat ditentukan oleh bentuk komunikasi yang dilakukannya (Takariani, 2011). Dulu, masyarakat lebih mengandalkan komunikasi tatap muka untuk menyampaikan pesan ke kontak sosial. Perkembangan teknologi internet yang begitu pesat membawa perubahan dalam interaksi komunikasi dan tatanan komunikasi antar manusia yang tadinya sangat mengandalkan komunikasi tatap muka kini beralih menggunakan metode media lain khususnya internet ( Takariani, 2011). ). Sebelum menemukan gadget, generasi milenial dan generasi Z dalam lingkungan sosial lebih mengandalkan komunikasi tatap muka dibandingkan interaksi media sosial. Pengaruh perkembangan komunikasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang menjadi bagian dari komunikasi publik. Aspek terpenting dari teknologi adalah munculnya era digital, dimana penggunaan teks dan kode dapat dibagi menjadi proses produksi, distribusi dan penyimpanan (Syahputra, 2017). Milenial dan Generasi Z merupakan generasi yang akan menggantikan pemimpin masa kini. Perubahan perilaku juga akan menentukan arah perjalanan negara selanjutnya. Apalagi generasi milenial dan generasi Z semakin antusias menggunakan media sosial. Model interaksi multiarah inilah yang memotivasi remaja untuk berpartisipasi dalam jejaring sosial sebagai aktivitas interaksi sosial sehari-hari (Triantoro, 2019).
Proses Komunikasi dari Aktif Menjadi Pasif
Komunikasi generasi Milenial dan Gen Z sebelum memiliki akses terhadap perangkat komunikasi aktif menjadi pasif. Kecanduan gawai ini telah mengubah perilaku generasi milenial dalam berkomunikasi tatap muka, hal yang dirasakan oleh informan Aah. Sebagai generasi Milenial, terjadi keterlambatan pesan dari komunikator ke komunikator. Artinya telah terjadi perubahan perilaku generasi milenial dan generasi Z menjadi pasif pasca munculnya perangkat teknologi. Salah satu penyebab terjadinya perilaku komunikasi pasif ini adalah karena lawan bicara sedang sibuk memainkan gawainya. Di era digital, akses internet cepat dan mudah, perilaku penggunaan perangkat juga berubah. Hal ini membuat masyarakat terlena dan sibuk dengan perangkatnya masing-masing. Kemajuan teknologi telah mengurangi frekuensi pertemuan tatap muka antar individu. Setiap kebutuhan interaksi dapat dipenuhi melalui pemanfaatan teknologi.
Berkurangnya Komunikasi Tatap Muka
Kehadiran gadget juga menciptakan budaya ketidakpedulian terhadap lingkungan sehingga berdampak pada berkurangnya komunikasi tatap muka. Perilaku Gen Z menjadi acuh tak acuh terhadap kehidupan di sekitarnya dan hanya tertarik pada perangkatnya masing-masing. Mengubah perilaku komunikasi tanpa memperhatikan komunikator akan membahayakan penerimaan pesan yang diterima dan resiko terjadinya kesalahpahaman juga besar. Kurangnya ketertarikan satu sama lain antara komunikator dan komunikator dapat menyebabkan buruknya penerimaan pesan. Selain itu, Anda dapat melihat dari sudut pandang orang yang Anda ajak bicara, yang sedang sibuk dengan perangkatnya ketika seseorang sedang mengobrol dengannya. Artinya perangkat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku generasi milenial dan generasi Z sehingga mengurangi komunikasi tatap muka. Kalau ada perintah orang tua, tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Kesimpulan
Perilaku milenial dan generasi Z yang semula interaktif sebelum menggunakan gawai, setelah menggunakan gawai proses komunikasinya menjadi pasif, tidak terjadi komunikasi efektif. Berbekal pengalaman milenial dan gen Z, era digital mengurangi komunikasi tatap muka. Perlu ada kontrol yang lebih baik dari diri pribadi milenial dan gen Z, yakni membatasi penggunaan digital sesuai kebutuhan. Pembatasan penggunaan gawai akan sangat berarti untuk perkembangan diri milenial dan gen Z.
Penulis : Nazar Firdausi
Editing : Pustakaguru.id Official Tim
Pict Source : https://binus.ac.id/malang/2020/08/pengaruh-media-sosial-pada-generasi-muda/