PUSTAKAGURU.ID – Keberhasilan program digitalisasi pendidikan di Indonesia sangat bergantung pada kesiapan seluruh aspek, baik kelembagaan maupun sumber daya manusia. Terutama mengenai infrastruktur pendidikan. Secara umum sudah ada tiga aspek respon terhadap pembelajaran digital yang setidaknya cukup baik yaitu regulator, guru atau guru dan siswa.
Pemerintah telah menyusun dan membahas road map sistem yang akan digunakan. Termasuk platform, kurikulum, dan kualifikasi yang diperlukan. Pada saat yang sama, guru dan siswa tidak diragukan lagi cukup akrab dengan teknologi digital.
Baca juga: Implementasi Etika Pancasila sebagai Upaya Mencegah Korupsi
Masalah terbesar adalah infrastruktur pendukung untuk melaksanakan digitalisasi pendidikan secara menyeluruh. Misalnya, kelas komputer dan sistem informasi sekolah. Terakhir, sekolah atau lembaga pendidikan di Indonesia harus memikirkan bagaimana menyediakan infrastruktur pendidikan yang tepat untuk platform digital sebelum memulai pengembangan sistem.
Digitalisasi pendidikan merupakan konsekuensi logis dari perubahan zaman. Tidak ada partai politik yang dapat meramalkan bahwa industri dan masyarakat akan merangkul teknologi dengan begitu cepat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak pendapat dan prediksi dari para peneliti dan profesional tentang kelebihan dan kekurangan digitalisasi di sektor pendidikan Indonesia.
Sejumlah pihak meyakini bahwa digitalisasi pendidikan berpotensi merugikan budaya pendidikan dan kualitas sumber daya manusia pelajar Indonesia. Lalu bagaimana transformasi sistem tradisional menjadi digital di bidang pendidikan, khususnya di Industri?
Baca juga: Mengenal Apa Itu Asesmen Autentik dalam Pembelajaran
Peranan Digitalisasi dalam Dunia Pendidikan
Perluasan Tenaga Kerja
Adanya Industri 4.0 menimbulkan kekhawatiran banyak pihak dan salah satu masalah terbesarnya adalah PHK. Namun, masih ada pihak yang cukup optimistis fenomena tersebut tidak akan terjadi. Apapun, rasionalisasi biaya dan metode produksi pasti terjadi di dunia industri. Karyawan yang tidak layak untuk pekerjaan tersebut pasti tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Salah satu cara efektif untuk mengurangi efek ini adalah digitalisasi pendidikan. Selain cukup dekat dengan teknologi lapangan, siswa juga memiliki gambaran tentang kekhususan informasi yang menarik minat mereka.
Inovasi teknologi dalam industri
Sistem pendidikan digital memberi ruang lebih bagi siswa untuk berpikir kritis dan merancang pemecahan masalah. Ini pasti akan meningkatkan jumlah penemuan dan memelihara penemu muda baru.
Baca juga: Syarat untuk Mendapatkan Tunjangan Profesi Guru November 2022
Menumbuhkan daya saing di tingkat global
Batasan negara tidak lagi berlaku saat Industri 4.0 mencapai puncaknya. Oleh karena itu, persaingan ketat di antara para profesional di seluruh dunia tidak dapat dihindari. Tentunya diperlukan sistem pendidikan yang lebih tepat untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja dan profesional Indonesia. Dan budaya dan keterampilan untuk dipelajari.
Tidak ingin ketinggalan informasi seputar Guru Indonesia, Yuk follow akun instagram @pppkguru.